Wednesday, May 9, 2012

,

MAKALAH MANEJEMEN KEUANGAN ANALISIS FINANSIAL DUA


                                      MAKALAH
                               MANEJEMEN KEUANGAN
                        ANALISIS FINANSIAL DUA

ANALISIS RASIO KEUANGAN
A.PENTINGNYA RASIO KEUANGAN
Hasil akhir dari sebuah pencatatan keuangan adalah laporan keuangan .Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada suatu priode tertentu .Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan kita bisa melihat prestasi manajemen dalam priode tersebut .Namun,bila hanya laporan keuangan ,belum bisa mencerminkan prestasi yang sebenarnya .Misalkan suatu perusahaan menghasilkan keuntungan pada tahun tertentu sebesar Rp 100.000.000,-,apakah perusahaan ini mempunyai kinerja yang baik ?jawabanya adalah belum tentu ,kalau hanya meihat angka absolut ,tidak bisa menentukan apakah suatu perusahaan baik atau buruk kinerjanya .Untuk itu perlu di perbandingkan dengan elmen lain seprti :laba dibadingkan dengan investaisnya .Jika perusahaan di atas mempunyai investasi sebesar Rp 500.000.000,-,maka perbandingan antara laba dan investasi(sering di sebut return on investement) sebesar 20%.Dengan angka return on investement 20%bisa di nilai bahwa perusahaan ini mempunyai kinerja ynag baik
Laporan keuangan yang utama terdiri dari dua laporan ,neraca dan laporan laba rugi.Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu.Dalam neraca akan terlihat kekayaan perusahaan yang breupa aktiva lancar dan aktiva tetap dan sumber kekayaan tersebut yang berasal dari hutang (jangka panjang dan jangka pendek)dan modal sendiri.Sedangkan laporan Laba rugi merupakan laporan yang menunjukkan hasil kegiatan perusahaan pada suatu priode tertentu .pada laporan laba rugi akan tampak penghasilan ,biaya,dan laba atau rugi yang di peroleh perusahaan selama jangka waktu tertentu .
Ada beberapa pihak yang membutuhkan laporan keuangan suatu perusahaan ,antara lain manajemen  berkepentingan terhadap laporan keuangan  karena laporan keuangan merupakan cerminan kinerja manajemen selama satu periode. PEMILIK berkepentingan terhadap keamanan modal yang dikelola manajemen, dan digunakan untuk memutuskan apakah perlu ada pembagian dividen atau tidak, bila ada seberapa besar dividen payout rationya, serta untuk menilai kinerja manajemen. KREDITOR berkepentingan terhadap laporan keuangan untuk mengevaluasi kredit yang diberikan. Apakah perusahaan tersebut mempunyai kemampuan yang cukup baik dalam membayar hutang- hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dan pemerintah berkepentingan terhadap pembayaran pajak.

Keterangan
31-12-98
31-12-99
KAS
Efek
Piutang dagang
Persediaan
Total Al
Aktiva tetap
Akum .Penyus
Aktiva Tetap Netto
TOTAL AKTIVA
Hutang Dagang
Hutang wesel
Hutang Bank
Total HL
Hutang JK Panjang
Modal Saham (20.000 lembar)
Laba di tahan
TOTAL PASIVA
10.400
35.000
50.000
71.000
166.400
322.000
(80.000)
242.000
10.000
30.000
40.000
60.000
140.000
360.000
(100.000)
260.000
408.400
400.000
19.400
22.000
27.000
68.400
212.400
120.000
76.000
14.000
20.000
26.000
60.000
140.000
120.000
80.000
408.000
400.000

TABEL 13.1 NERACA PT. ANISA (RP 000)



TABEL 13.2
Laporan Rugi-Laba PT. ANISA
1 Januari – 31 Desember 1999 (Rp 000)


Penjualan                                                                                                Rp 600.000,-
Harga Pokok Penjualan                                                                              511.000,-_
Laba Kotor                                                                                                       89.000,-
Biaya Operasi :
Biaya Penjualan                                                   Rp 4.400,-
Biaya Adm & umum                                                  8.000,-
Pembayaran lease                                                     5.600,-
Penyusutan                                                               20.000,-   +
38.000,-
Laba Operasi                          (EBIT)                                                         51.000,-
Bunga                                                                                                          14.000,-
Laba Sebelum Pajak (EBIT)                                                                      40.000,-
Pajak 40 %                                                                                                  16.000,-
Laba Setelah Pajak (EAT)                                                                         24.000,-

Seperti yang diuraikan di atas bahwa untuk keperluan evaluasi, maka perlu dihubungkan elemen-elemen yang ada dalam laporan keuangan, agar bisa interprestasikan, lebih lanjut. Menghubungkan elemen-elemen yang ada dilaporan keuangan ini sering disebut sebagai analisis rasio keuangan.
B. CARA PERBANDINGAN
Setelah elemen-elemen laporan keuangan dihubung-hubungkan akan didapatkan beberapa rasio penting. Namun untuk menilai tersebut baik atau buruk diperlukan suatu pembanding. Retrun on investment (ROI) perusahaan x misalnya sebesar 15 %, tidak bisa dikatakan ini baik dan buruk. Bisa dikatakan baik atau buruk bila sudah dibandingkan dengan masa lalu atau dengan perusahaan lainnya. Misalnya ROI perusahaan tahun lalu sebesar 18 %, maka bisa dikatakan ROI tahun ini sebesar 15 % mengalami penurunan, sehingga bisa dikatan buruk sebab ada penurunan dari tahun lalu.
Ada 2 cara perbandingan untuk menilai rasio-rasio yang telah diperoleh:
  1. Membandingkan rasio sekarang dengan rasio tahun lalu pada perusahaan yang sama. Misalnya current ratio saat ini dibandingkan dengan current ratio tahun yang lalu, sehingga bisa diketahui perubahan rasio-rasio dari tahun ke tahun. Perbandingan dengan cara ini tahunnya harus berurutan tidak boleh membandingkan dengan tahun yang tidak urut. Misalnya ROI tahun 1999 sebesar 16 % dibandingkan ROI tahun 1997 besarnya 12 %, sehingga tahun 1999 nampak sangat baik karena ada peningkatan padahal pada tahun 1998 ROI yang dicapai 18 %, sehingga kesimpulan yang akan dibuat menyesatkan.
  2. Membandingkan rasio-rasio satu perusahaan dengan rasio-rasio kelompok perusahaan yang sejenis (rasio industri). Untuk mengetahui kinerja perusahaan tidak hanya membandingkan dengan rasio tahun-tahun lalu saja, karena kurang menunjukkan prestasi yang sesungguhnya. Tetapi harus dibandingkan dengan perusahaan sejenis, agar diketahui posisi perusahaan tersebut dalam industri.
Tabel 13.3 Rasio Perusahaan dan industry

1999
1998
ROI Perusahaan
ROI Industri
15 %
13 %
18 %
20 %

Dari tabel di atas nampak bahwa ROI perusahaan disbanding dengan tahun lalu mengalami penurunan, sehingga kinerjanya bisa dinilai kurang baik. Namun bila dilihat dari ROI industri, nampak perusahaan ada di atas rata-rata, sebab ROI industri 13 % sedangakn perusahaan 15 %. Pada tahun 1998 walaupun ROI lebih baik yakni 18 %, namun masih di bawah rata-rata industry. Dengan data ini ternyata pada tahun 1999 perusahaan tersebut lebih baik disbanding dengan tahun 1998. Pada tahun 1998 perusahaan mencapai ROI 18 % masih dibawah rasio industry ( dibawah rata-rata), sedangkan tahun 1998 ROI perusahaan 15 % di atas industri (di tasa rata-rata). Dengan mengadakan perbandingan tersebut bila rasio perusahaan di bawah industry maka menejmen bisa segera mengevaluasi faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebabnya, sehingga bisa segera diambil kebijaksanaan untuk mengantisipasinya.
C.JENIS-JENIS RASIO KEUANGAN
Analisis keuangan dapat di klaasifikasikan ke dalam lima aspek rasio keuangan perusahaan ,yaitu (1) Rasio likuiditas ,(2)Rasio aktivitas ,(3)Rasio profitabilitas ,(4)Rasio solvabilitas (Rasio laverage),dan rasio nilai perusahaan .Kinerja keuangan perusahaan
Akan di nilai melalui analisis rasio keuangan oleh para investor dan lembaga perbankan sebagai kreditor .paarnya evaluasinya dasarnya evaluasi yang digunakan dalam penilaian kinerja keuangan adalah memanfaatkan alat analisis rasio keuangan sebelum memberika kredit .Hasil penelitian menunjukkan rasio keuangan yang digunakan dalam paraktik mencakup rasio likiditas ,aktivitas,laverage,dan provitabilitas .
Jenis-jenis  Analisis rasio keuangan
1.Rasio likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuaan perusahaan dalam melunasi sejumlah utang jangka pendek, umumnya kurang dari satu tahun. Dimensi rasio likuiditas mencangkup current rasio, quick rasio, cash rasio, dan net working capital to total asets rasio. Dimensi rasio likuiditas tersebut mencerminkan ukuran-ukuran kinerja manajemen ditinjau dari sejauh mana manajemen mampu mengelola modal kerja yang di danai dari utang lancar  dan saldo kas  perusahaan.Ukuran rasio likuiditas ada tiga alat ukur :
a. Current Ratio
adalah rasio yang membandingkan antara aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek .Aktiva lancar disini meliputi kas,piutang dagang,efek,persediaan,dan aktiva lancar lainya .Sedangkan hutang jangka pendek meliputi hutang dagang ,hutang wesel,hutang bank,hutang gaji.hutang lainya yang segera harus di bayar.Rumusnya :
Current ratio =aktiva lancar
Dari contoh laporan keuangan di depan bisa kita hitung besarnya current ratio sebagai berikut :
        Current ratio = …………………………………………..
Dari perhitungan tersebut  bisa kita simpulkan bahwa setiap  Rp 1,- huang lancar di jamin dengan Rp2,30 aktiva lancar .Semangkin tinggi current ratio semangkin besar kemampuna perusahaan untuk melunasi  hutang-hutangnya .
b.Quick Ratio atau Acid test Ratio
Quick ratio merupakan rasio antara aktiva lancar sesudah di  kurangi persediaan dengan hutang lancar.Rasio ini menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepat yang bisa di gunakan untuk melunasi hutang lancar ,sebab untuk menjadi uang tunai (kas) memerlukan dua lagkah yakni menjadi piutang terlebih dahulu sebelum menjadi kas.formulasi untuk menghitung Quick ratio adalah

Dari contoh laporan keuangan tersebut bisa kita hitung besarnya quick ratio sebagai berikut :
            …………………………………………………………..
Dari perhitingan tersebut bisa di simpulkan bahwa setiap Rp 1,- hutang lancar di jamin dengan 1,30 aktiva lancar yang paling lancar
c.Cash ratio
            Cash ratio adalah rasio yang membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan hutang lancar .aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas adalah efek atau surat berharga .Dengan demikian rumus untuk menghitung cash ratio adalah sebagai berikut :
               


Evans (2000) menyatakan  bahwa rasio likuiditas menjelaskan mengenai kesanggupan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek. Tingkat lkiuiditas yang tinggi menunjukan kemampuan melunasi utang jangka pendek semakin tinggi pula. Current rasio dapat diukur menggunakan aktiva lancar mencangkup  kas, piutang,surat-surat berharga jangka pendek, persediaan, dan persekot. Adapun yang terrmasuk utang lancar adalah utang dagang, utang wesel, utang gaji, utang pajak, utang obligasi jangka panjang yang sudah jatuh tempo, dan utang gaji. Dalam memahami rasio likuiditas aantarkomponen aktiva lancar dan utang lancar tidak bisa dilepaspisahkan. Oleh karena itu, dibutuhkan tidak hanya current rasio, tetapi dibutuhkan rasio likuiditas lainya.
2.Rasio aktivitas adalah rasio keuangan perusahaan yang mencerminkan perputaran aktiva mulai dari kas dibelikan persediaan, untuk perusahaan manufaktur persediaan tersebut diolah sebagai bahan baku sampai menjadi produk jadi kemudian dijual baik secara kredit maupun tunai yang pada akhirnya kembali menjadi kas lagi. Perputaran tersebut mencerminkan aktivitas perusahaan. Dengan demikian, rasio aktivitas dapat diukur menggunakan tingkat perputaran aktiva perusahaan, baik secara persial maupun secara total. Rasio aktivitas ini dapat dijadikan indicator kinerja manajemen yang menjelaskan tentang sejauh mana efisiensi dan efektivas kegiatan operasi perusahaan yang dilakukan oleh manajemen.Rasio aktifitas meliputi perputaran persediaan ,piutang ,aktiva ,dan aktiva tetap.
            a.perputaran persediaan
            persediaan merupakan komponen utama dari barang yang di jual ,oleh karena itu semangkin tinggi persediaan berputar semangkin efektif perusahaan dalam mengelola persediaan .rumusnya :
           
perputaran persediaan =Harga Pokok  Penjualan….....
Dari cotoh laporan keuangan tersebut bisa kita hitung besarnya perputaran persediaan sebagai berikut :
            ………………………………………….
            b.perputaran piutang
            perputaran piutang atau receivable turnover merupakan ukuran efektivitas pengelolaan piutang .Semangkin cepat perputaran piutang ,semangkin efektif perusahaan dalam megelola perusahaannya .piutang berkaitan dengan penjualan kredit .rumusnya:
Perputaran piutang = penjualan kredit …………..
Untuk menghitung rata-rata piutang adalah piutang awal tahun di tambah piutang akhir tahun di bagi dua .
            Rata-rata piutang =50.000.000 + 40.000.000 =45.000.000………………………..
Dengan demikian besarnya perputaran piutang adalah debagai berikut :
            Perputaran piutang =600.000
            c. perputaran aktiva tetap
            perputaran aktiva tetap adalah fixed assets turnover merupakan perbandingan antara penjualan dengan total aktiva tetap yang dimiliki peruahaan .Rasio ini di gunakan untuk mengukur efektivitas penggunaan aktiva tetap dalam mendapatkan penghasilan .
           
Perputaran aktiva tetap = penjualan …………….
Dengan laporan keuangan yang ada pada contoh di atas dapat di hitung besarnya perputaran aktiva tetap sebgai berikut :
            Perputaran aktiva tetap = 600.000.000 = 2,3 kali
            d.perputaran aktiva
            seperti halnya perputaran akttiva tetap ,perputaran aktiva merupakan ukuran efektivitas pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan penjualan .semagkin besar perputaran aktiva semangkin efektif perusahaan mengelola aktivanya .          
Perpuran aktiva =penjualan …………………

           

Sebagai contoh current ratio 200% yang bisa di artikan perbandingan aktiva lancar di bandingkan utang lancar adalah 2:1 ,artinya Rp 2 aktiva lancar untuk menjamin Rp 1 utang lancar .kondisi ini tidak serta merta dapat menyimpulkan bahwa likuiditas perusahaan sudah dalam keadaan likuid jika salah satu komponen elmen modal kerja menumpuk atau tidak seimbang .Misalnya,menumpuk di piutang persediaan atau pun menumpuk di kas ,yang dapat menganggu jalannya aktivitas modal kerja .Keterkaitan antara elmen laporan keuangan ini dapat di sebut sebagai analisis vertikal
Gambar 8.2  Likuiditas dan Dimensi-dimensi likuiditas
Berkaitan dengan analisis likuiditas perusahaan dapat di tinjau melaui rasio aktivitas yang relavan dengan kerangka konsep likuiditas ,yaitu dengan perputaran persediaan ,dan perputaran piutang untuk mengetahui sejauh mana efektivitas peputaran modal yang terinvestasi dalam aktiva lancar .  berdasarkan tingkat aktivitas modal kerja akan dapatdi ketahui komposisi elmen-elmen aktiva lancar yag efektif dan efesien .
3.Analisis profitabilitas perusahaan ,analisis protabilitas ini menggambarkan kinerja fundamental perusahaan di tinjau dari tingkat efisiensi dan efektivitas  operasi perusahaan dalam memperoleh laba .konsep profitabilitas dalam teori keuangan sering di gunakan sebagai indicator kinerja fundamental pperusahaan mewakili kinerja manajemen keuangan .jadi, secara konsep dapat di simpulkan bahwa kinerja fundamental perusahaan yang diproksikan melaui dimensi profitabilittas perusahaan memiliki hubungan kausalitas terhadap nilai perusahaan melai indicator harga saham dan struktur modal perusahaan berkenaan dengan besarnya komposisi utang perusahaan .
Kebijakan pendanaan perusahaan sangat  dipengaruhi oleh preferensi manjemen tentang sejauh mana penguasaan pengetahuan mananjem dalam menentukan struktur modal
Optimal .
4.Rasio laverage adalah perusahaan dapat melakukan utang ,khususnya utang jangka panjang .menunjukkan seberapa besar ndustry memiliki kebutuhan dana perusahaan dibelajai oleh hutang  .Apabila perusahaan tidak mempunyai laverage atau laverage faktornya = 0 artinya perusahaan dalam beroperasi sepenuhnya menggunakan modal sensiri tanpa menggunakan hutang .Semangkin rendah laverage faktor ,perusahaan mempunyai risiko yang kecil bila kondisi ekonomi merosot.Penggunaan dana hutang bagi perusahaan tersebut mempunyai tiga dimensi (1)pemberi kredit akan menitik beratkan pada besanya jaminan atas kredit yang di berikan (2),Dengan menggunakan dana hutang ,maka apabila perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari beban tetapnya maka pemilik perusahaaan keuntungannya akan meningkat .
(3) Dengan penggunaan hutang pemilik mendapatkan dana tanpa pengendalian pada perusahaanya .Semangkin besar tingkat leverage perusahaan,akan semangkin besar risiko bisnis yang di hadapi terutama apabila kondisi perekonomian memburuk
            Ada lima rasio leverage yang bisa di manfaatkan oleh perusahaan yakni sebagai berikut :
  1. Total debt to Total asset Ratio
Rasio total hutang dengan total aktiva yang biasa di sebut rasio hutang (debt ratio),mengukur porsentase besarnya dana yang di berasal dari hutang .yang di maksud dengan  hutang adalah semua hutang yang dimiliki oleh perusahaan baik yang berjangka pendek maupun panjang .Kreditor lebih menyukai debt ratio yang rendah sebab tingkat keamanan dananya menjadi semangkin baik.Untuk mengukur besarnya debt ratio bisa di hitung dengan rumus :
Debt Ratio =total Hutang  x
Dari contoh laporan keuangan di depanbisa kita hitung besarnya debt ratio sebagi berikut :
            Debt Ratio =200.000.000 X100% = 50%.....................................
Artinya aktiva perusahaan 50% di belanjai dengan hutang .Semankin tinggi debt ratio ini menunjukkan perusahaan semangkin berisiko .Semangkin berisiko ,kreditor meminta imbalan semangkin tinnggi .
  1. Debt to Equity Ratio
Rasio hutang dengan modal sendiri (debt to equity ratio)merupakan imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri .Semangkin tinggi rasio ini berarti mmodal sendiri semangkin sedikit di bandingkan dengan hutangnya .Bagi perusahaan,sebaiknya besarnya hutang tidak boleh melebihi modal sendiri agar beban tetapnya tidak terlalu tinggi,rumusnya :
Debt to equity Ratio = Total hutang X100%
Dari contoh laporan keungan di depan bisa kita hitung besarnya debt to equity ratio sebagai berikut :
            ……………………………………………………………………………………….
Dari perhitungan tersebut dapat di peroleh angka debt to equity 100% ,bearti perusahaan mempunyai sumber dana yang sebanding antara modal sendiri dengan hutang.
c.Time Intrest Earned ratio
yang sering di sebut sebagai converage ratio merupakan rasio antara laba sebelum bunga dan pajak dengan beban bunga .Rasio ini
mengukur kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya berupa bunga dengan laba yang di perolehnya ,atau mengukur berapa kali besarnya laba bisa menutup beban bunganya .Rumus yang di gunakan adalah
Time intrest earned ratio =laba sebelum bunga & pajak
Dari contoh laporan keuangan tersebut kita hitung besarnya time intrest earned ratio sebagai berikut :
            Time intrest earned ratio =51.000.000 = 3,6 kali
Dengan time intrest earned ratio sebesar 3,6 kali,berarti keuntungan perusahaan hnaya bisa menutup beban bunga 3,6 kalinya.oleh karena itu kondisi perusahaan kurang baik.
d.Fixed charge Converage ratio
rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menutup beban tetapnya termasuk pembayaran deviden saham prefen ,bunga, angsuran pinjaman ,dan sewa.Karena mungkin saja            peruahaan menggunakan aktiva tetap dengan cara leasing sehingga harus membayar angsuran tertentu .rumusnya :
Fixsed charge converage ratio = EBIT +Bunga +Angsuran lease ………………………………………………………………………………………………………………………………
Dari contoh laporan keuangan di depan bisa kita hitung besarnya fixed charge coverage  ratio sebagai berikut
            …………………………………………………………………………………………………………………
e.Debt Service Ratio
merupakan kemampuan peruahaan dala memenuhi beban tetapnya termasuk angsuran pokok pinjaman .dengan rumus :


5.Rasio penilian
     Rasio penilian merupakan suatu rasio untuk megukur kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai pada masyarakat (investor) atau pada para pemegang saham .Rasio ini memberikan informasi seberapa besar masyrakat menghargai perusahaan ,sehingga mereka mau membeli saham perusahaan dengan harga yang lebih tinggi di banding dengan nilai saham .Rasio ini terdiri dari :
           a.Price Earning Ratio (PER)
     Rasio ini megukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang akan di peroleh oleh para pegang saham .
          
PER = Harga Pasar Saham…………………….
           b.Market to Book Value Ratio
     Rasio ini untuk mengetahui seberapa besar harga saham yang ada di pasar di bandingkan dengan nilai buku sahamnya .Semangkin tinggi rasio ini menunjukkan perusahaan semangkin di percaya ,artinya nilai perusahaan semangkin tinggi .
    
MBV =Harga Pasar Saham …………
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
A.PENTINGNYA ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
     Laporan keuangan yang di hasilkan  oleh perusahaan dari tahun ke tahun bisa di manfaatkan untuk mengetahui aliran dana yakni darimana dana di peroleh dan untuk apa dana tersebut di gunakan .apabila kita membandingkan laporan keuangan dari dua tahun  yang berurutan ,maka kita akan suka mendeteksi aliran dana tersebut .Analisis terhadap aliran dana tersebut sering di sebut sebagai analisis sumber dan pengguanaan dana .Dengan demikian tujuan analisis sumber dan penggunaan  dana adalah untuk mengetahui bagaimana dana di gunakan dan bagaimana dana tersebut di belanjai ,Hasil dari analisis sumber dan penggunaaan dana di sebut sebagai laporan sumber dan pengguanan dana
           Untuk menyusun laporan sumber dan pengembangan dana ,langkah pertama yang harus di lakukan adalah membuat  laporan perubahan neraca yang di susun dari neraca dua tahun yang berurutan .Laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing elmen neraca dari neraca awal menjadi neraca akhir .perubahan masing-masing elmen tersebut perlu di lakukan analisis ,yakni elmen-elmen yang memperkecil dana ,sehingga akan menggambarkan sumber dan penggunaan dana .Elmen yang memperbesar dana akan menjadi sumber dana dan elmen yang meperkecil dana akan menjadi penggunaan dana .
B.DANA DALAM ARTI KAS
Dana yang akan di analisis nantinya bisa dalam pengertian kas ,artiinya setiap ada perubahan elmen yang ada pada laporam keuangan akan menambah atau mengurangi kas .Oleh karena itu laporannya di sebut sebagai laporan sumber dan penggunaan kas .Untuk menyusun laporan sumber dan pengguanaan dana dalam arti kas langkah-langkahnya sebagai berikut :
           a.menyusun laporan perubahan neraca ,dan memisahakan elmen yang memperbesar    kas dan elmen yang memperkecil kas
           b.mengelompokkan elmen –elmen yang ada dalam laporan rugii –laba yang memperbesar dan memperkecil kas
           c.menyusun laporan sumber dan penggunaaan kas ,dengan mengadakan konsolidasi       semua informasi yang memperbesar dan memperkecil kas.
Dari laporan perubahan neraca dan laporan rugi-laba ,elemem-elmen yang memperbesar kas adalah sebagai berikut :
     1.Berkurangnya aktiva lancar 
           Apabila aktiva lancar berkurang akan memperbesar jumlah kas .Berkurangnya piutang   berarti             ada piutang yang telah di bayar sehingga kas bertambah .apabila persediaan        berkurang bearti ada persediaaan yang terjual ,sehingga kas bertambah .Demikian pula      dengan surat berharga (efek) berkurang berarti ada efek terjual yang tentu saja akan      menambah kas .dengan demikian setiap ada pengurangan aktiva lancar akan            memperbesar kas.
     2.Berkurangnya aktiva tetap
           Demikian pula dengan berkurangnya aktiva tetap ,akan memperbesar kas .misalnya       kendaraan berkurang berarti ada kendaraan yang di jual ,dan hasil dari penjualannya     akan memperbesar kas .mesin berkurang ada sebagian mesin yang di jual akan            menambah kas.
     3.Bertambahnya hutang
           Perusahaan menambah hutang tujuannya adalah untuk memperbesar kas ,sehingga        apabila ada penambahan hutang baik yang berjangka pendek maupun berjangka   panjang akan menambah kas.misalnya ada hutang dagang bertambah berarti ada         tambahan kas masuk ,hutang bank bertambah berarti perusahaan menerima tambahan            hutang dan tentunya kas akan bertambah .
     4.Bertambahnya modal
           Apabila pemilik perusahaan menambahkan atau memperbesar modalnya ,maka akan     ada penerimaan oleh perusahaan ,sehingga kas akan bertambah.
     5.Adanya laba operasi
           Laba yang di dapatkan oleh perusahaan merupakan aliran kas masuk bagi perusahaan    ,terutama laba yang tidak di bagi kepada pemegang saham sebagai devide.Dengan    demikian kas akan bertambah
     6.Penyusutan
           Penyusutan merupakan biaya non kas berupa penyisihan dana untuk cadangan pembelian aktiva tetap .dana ini bisa di mafaatkan sebagai sumber dana .
Sedangakan elmen-elmen dari neraca dan laporan rugi laba yang memperkecil kas adalah :
     1.Bertambahnya aktiva lancar
           Kas akan berkurang bila ada penambahan aktiva lancar ,misalnya persediaan bertambah           berarti perlu uang untuk membeli persediaan ,sehingga kas berkurang .piutang         bertambah perlu kas untuk menambah investasi pada piutang,efek bertambah berarti       ada pembelian efek yang memerlukan uang kas.
     2.Bertambahnya aktiva tetap
           Demikian pula dengan ada tambahan aktiva tetap berarti ada pembelian aktiva tetap     pembelian aktiva tetap memerlukan kas ,maka uang kas akan berkurang akibat penambahan aktiva tetap tersebut .
     3.Berkurangnyya semua hutang
           Apabila hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang berkurang berarti ada          sebgaian hutang yang di bayar .untuk membayar hutang di perlukan uang kas ,sehingga           kas menjadi berkurang.
     4.Berkurangnya modal
           Apabila modal berkurang berarti pemilik mengambil dana dari perusahaan ,sehingga kas           menjadi berkurang .
     5.Rugi Operasi
           Apabila perusahaan memperoleh laba akan menambah kas,tetapi bila perusahaan rugi maka kerugian tersebut akan di tutup dengan kas .sehingga memperkecil kas.
     6.   pembayaran dividen
           Dividen yang di bayarkan kepada pemilik membutuhkan uang tunai ,sehingga      pembayaran deviden tersebut akan memperkecil kas .
C.DANA DALAM ARTI MODAL KERJA
     Pada laporan sumber dan penggunaan dana dalam arti kas ,maka setiap ada penambahan dana atau pengurangan dana akan menambah atau mengurangi kas ,sedangkan dalam arti modal kerja setiap ada penambahan dana akan menambah modal kerja ,demikian juga bila ada penggunaan di anggap akan mengurangi modal kerja .
           Modal kerja dalam hal ini merupakan modal kerja neto yaitu sellisih antara aktiva lancar dengan hutang lancarnya.karena modal kerja yang di gunakan modal kerja neto ,maka perubahan elmen-elmen modal kerja tidak akan mempengaruhi besarnya modal kerja .Hal ini biisa di jelaskan sebagai berikut :
           Aktiva lancar                                            Hutang Lancar
Kas                             Rp 500.000                    Hutang Dagang         Rp 800.000
Piutang Dagang         Rp 700.000                    Hutang Wesel           Rp 500.000
Persediaan                 Rp 1.300.000                                                   Rp 1.300.000
                                   Rp 2.500.000             MODAL KERJA              Rp 1.200.000
     Dengan demikian dari contoh di atas besarnya modal kerja adalah Rp 2.500.000,--Rp 1.300.000,- = 1.200.000 ,-,Misalnya da hutang dagang di bayar Rp 300.000 ,-akibatnya hutang dagang menjadi Rp 500.000,-dan kas mnenjadi Rp 200.000,-karena untuk membayar dagang ,maka modal kerjanya menjadi :
         Aktiva lancar                                             Hutang Lancar
Kas                             Rp 200.000                     Hutang Dagang        Rp 500.000
Piutang Dagang         Rp 700.000                    Hutang wesel                        Rp 500.000
Persediaan                 Rp 1.300.000                                                   Rp 1.000.000
                                   Rp 2.200.000                 MODAL KERJA          Rp 1.200.000
     Dari perhitungan tersebut Nampak modal kerja tidak berubah kerena adanya perubahan elmen modal kerja ,demikian seterusnya selama elmen modal kerja yang berubah ,maka tidak akan merubah besarnya modal kerja .Oleh karena itu yang memperbesar dan memperkecil modal kerja bukan berasal dari elmen modal kerja .
           Adapun yang mempengaruhi besar – kecilnya modal kerja antara  lain sebagai berikut :
     Yang memperbesar mdal kerja :
§  Berkurangnya aktiva tetap
§  Berkurangnya aktiva jangka panjang
§  Bertambahnya modal
§  Laba operasi,dan
§  Penyusutan
Yang memperkecil modal kerja :
v  Bertambahnya aktiva tetap
v  Berkurangnya hutang jangka panjang
v  Berkurangnya modal
v  Rugi operasi
v  Pembayaran dividen
Untuk menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja ,maka langkah – langkahnya adalah :
a.Menyusun laporan perubahan modal kerja.laporan ini di susun dengan dua titik waktu,dan di gunakan untuk mengetahui berapa besar perubahan modal kerja
b. Mengelompokkan elmen-elmen neraca dan laporan rugi laba yang memperbesar dan memperkecil modal kerja .
c. Menyusun laporan sumber dan penggunaan dana dengan mengkosolidasikan perubahan-perubahan yang ada .
      Membuat laporan Perubahan Modal Kerja

31-12-1998
31-12-1999
Perubahan         sumber
Perubahan            penggunaan     
Kas
Efek
Piutang Dagang
Persediaan Barang
Total Aktiva Lancar
Hutang dagang
Hutang Wesel
Total Hutang Lancar
Bertambahnya Modal kerja
15.000
17.500
30.000
55.000
117.500
37.000
25.000
62.500

17.500
12.500
25.000
65.000
120.000
25.000
30.000
55.000
       -
5.000
5.000
      -
      -

5.000
15.000
10.000
2.500
     -
    -
10.000

12.500
     -
25.000
   -



25.000
25.000
Dari tabel tersebut ternyata ada perubahan modal kerja sebesar Rp 10.000.000,-sebagai penggunaan ,artinya ada tambahan moal kerja .selanjutnya di buat laporan sumber dan penggunaann modal kerja
      Laporan Sumber dan Penggunaan Modal kerja
        31 Desember 1998-1999(000)
Sumber –sumber
Jumlah
Penggunaan
Jumlah
Laba Operasi
Penyusutan
Bertambahnya obligasi
37.500
12.500
37.500
Pembayaran dividen
Bertambahnya mesin
Bertambahnya tanah
Bertambahnya modal kerja
17.500
25.000
35.000
10.000

87.500

87.500
Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja tersebut bisa di interprestasikan bahwa tahun 1999 perusahaan telah meengadakan perluasan usaha dengan membeli mesin,tanah,dan menambah modal kerjanya.Sumber dana untuk memenuhi perluasan tersebut berasal dari laba ,penyusutan dan mengeluarkan surat obligasi.



0 comments: