MAKALAH
MANEJEMEN
KEUANGAN
ANALISIS FINANSIAL DUA
ANALISIS
RASIO KEUANGAN
A.PENTINGNYA RASIO KEUANGAN
Hasil akhir dari sebuah pencatatan
keuangan adalah laporan keuangan .Laporan keuangan merupakan cerminan dari
prestasi manajemen pada suatu priode tertentu .Dengan melihat laporan keuangan
suatu perusahaan kita bisa melihat prestasi manajemen dalam priode tersebut
.Namun,bila hanya laporan keuangan ,belum bisa mencerminkan prestasi yang
sebenarnya .Misalkan suatu perusahaan menghasilkan keuntungan pada tahun
tertentu sebesar Rp 100.000.000,-,apakah perusahaan ini mempunyai kinerja yang
baik ?jawabanya adalah belum tentu ,kalau hanya meihat angka absolut ,tidak
bisa menentukan apakah suatu perusahaan baik atau buruk kinerjanya .Untuk itu
perlu di perbandingkan dengan elmen lain seprti :laba dibadingkan dengan
investaisnya .Jika perusahaan di atas mempunyai investasi sebesar Rp
500.000.000,-,maka perbandingan antara laba dan investasi(sering di sebut
return on investement) sebesar 20%.Dengan angka return on investement 20%bisa
di nilai bahwa perusahaan ini mempunyai kinerja ynag baik
Laporan keuangan yang utama terdiri
dari dua laporan ,neraca dan laporan laba rugi.Neraca adalah laporan yang
menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu.Dalam neraca akan
terlihat kekayaan perusahaan yang breupa aktiva lancar dan aktiva tetap dan
sumber kekayaan tersebut yang berasal dari hutang (jangka panjang dan jangka
pendek)dan modal sendiri.Sedangkan laporan Laba rugi merupakan laporan yang
menunjukkan hasil kegiatan perusahaan pada suatu priode tertentu .pada laporan
laba rugi akan tampak penghasilan ,biaya,dan laba atau rugi yang di peroleh
perusahaan selama jangka waktu tertentu .
Ada beberapa pihak yang membutuhkan
laporan keuangan suatu perusahaan ,antara lain manajemen berkepentingan terhadap laporan keuangan karena laporan keuangan merupakan cerminan
kinerja manajemen selama satu periode. PEMILIK berkepentingan terhadap keamanan
modal yang dikelola manajemen, dan digunakan untuk memutuskan apakah perlu ada
pembagian dividen atau tidak, bila ada seberapa besar dividen payout rationya,
serta untuk menilai kinerja manajemen. KREDITOR berkepentingan terhadap laporan
keuangan untuk mengevaluasi kredit yang diberikan. Apakah perusahaan tersebut
mempunyai kemampuan yang cukup baik dalam membayar hutang- hutangnya baik
jangka pendek maupun jangka panjang. Dan pemerintah berkepentingan terhadap
pembayaran pajak.
Keterangan
|
31-12-98
|
31-12-99
|
KAS
Efek
Piutang dagang
Persediaan
Total Al
Aktiva tetap
Akum .Penyus
Aktiva Tetap Netto
TOTAL AKTIVA
Hutang Dagang
Hutang wesel
Hutang Bank
Total HL
Hutang JK Panjang
Modal Saham (20.000 lembar)
Laba di tahan
TOTAL PASIVA
|
10.400
35.000
50.000
71.000
166.400
322.000
(80.000)
242.000
|
10.000
30.000
40.000
60.000
140.000
360.000
(100.000)
260.000
|
408.400
|
400.000
|
|
19.400
22.000
27.000
68.400
212.400
120.000
76.000
|
14.000
20.000
26.000
60.000
140.000
120.000
80.000
|
|
408.000
|
400.000
|
TABEL 13.1 NERACA PT.
ANISA (RP 000)
TABEL 13.2
Laporan
Rugi-Laba PT. ANISA
Penjualan Rp
600.000,-
Laba
Kotor
89.000,-
Biaya
Operasi :
Biaya Penjualan
Rp 4.400,-
Biaya Adm & umum
8.000,-
Pembayaran lease 5.600,-
Laba
Operasi
(EBIT)
51.000,-
Laba
Sebelum Pajak (EBIT)
40.000,-
|
Seperti yang diuraikan di atas bahwa
untuk keperluan evaluasi, maka perlu dihubungkan elemen-elemen yang ada dalam
laporan keuangan, agar bisa interprestasikan, lebih lanjut. Menghubungkan
elemen-elemen yang ada dilaporan keuangan ini sering disebut sebagai analisis rasio keuangan.
B. CARA PERBANDINGAN
Setelah elemen-elemen laporan
keuangan dihubung-hubungkan akan didapatkan beberapa rasio penting. Namun untuk
menilai tersebut baik atau buruk diperlukan suatu pembanding. Retrun on
investment (ROI) perusahaan x misalnya sebesar 15 %, tidak bisa dikatakan ini baik
dan buruk. Bisa dikatakan baik atau buruk bila sudah dibandingkan dengan masa
lalu atau dengan perusahaan lainnya. Misalnya ROI perusahaan tahun lalu sebesar
18 %, maka bisa dikatakan ROI tahun ini sebesar 15 % mengalami penurunan,
sehingga bisa dikatan buruk sebab ada penurunan dari tahun lalu.
Ada 2 cara perbandingan untuk menilai
rasio-rasio yang telah diperoleh:
- Membandingkan rasio
sekarang dengan rasio tahun lalu pada perusahaan yang sama. Misalnya
current ratio saat ini dibandingkan dengan current ratio tahun yang lalu,
sehingga bisa diketahui perubahan rasio-rasio dari tahun ke tahun.
Perbandingan dengan cara ini tahunnya harus berurutan tidak boleh
membandingkan dengan tahun yang tidak urut. Misalnya ROI tahun 1999
sebesar 16 % dibandingkan ROI tahun 1997 besarnya 12 %, sehingga tahun
1999 nampak sangat baik karena ada peningkatan padahal pada tahun 1998 ROI
yang dicapai 18 %, sehingga kesimpulan yang akan dibuat menyesatkan.
- Membandingkan
rasio-rasio satu perusahaan dengan rasio-rasio kelompok perusahaan yang
sejenis (rasio industri). Untuk mengetahui kinerja perusahaan tidak hanya
membandingkan dengan rasio tahun-tahun lalu saja, karena kurang
menunjukkan prestasi yang sesungguhnya. Tetapi harus dibandingkan dengan
perusahaan sejenis, agar diketahui posisi perusahaan tersebut dalam
industri.
Tabel 13.3 Rasio Perusahaan dan
industry
|
1999
|
1998
|
ROI Perusahaan
ROI Industri
|
15 %
13 %
|
18 %
20 %
|
Dari tabel di
atas nampak bahwa ROI perusahaan disbanding dengan tahun lalu mengalami
penurunan, sehingga kinerjanya bisa dinilai kurang baik. Namun bila dilihat
dari ROI industri, nampak perusahaan ada di atas rata-rata, sebab ROI industri
13 % sedangakn perusahaan 15 %. Pada tahun 1998 walaupun ROI lebih baik yakni
18 %, namun masih di bawah rata-rata industry. Dengan data ini ternyata pada
tahun 1999 perusahaan tersebut lebih baik disbanding dengan tahun 1998. Pada
tahun 1998 perusahaan mencapai ROI 18 % masih dibawah rasio industry ( dibawah
rata-rata), sedangkan tahun 1998 ROI perusahaan 15 % di atas industri (di tasa
rata-rata). Dengan mengadakan perbandingan tersebut bila rasio perusahaan di
bawah industry maka menejmen bisa segera mengevaluasi faktor-faktor apa saja
yang menjadi penyebabnya, sehingga bisa segera diambil kebijaksanaan untuk mengantisipasinya.
C.JENIS-JENIS
RASIO KEUANGAN
Analisis
keuangan dapat di klaasifikasikan ke dalam lima aspek rasio keuangan perusahaan
,yaitu (1) Rasio likuiditas ,(2)Rasio aktivitas ,(3)Rasio profitabilitas
,(4)Rasio solvabilitas (Rasio laverage),dan rasio nilai perusahaan .Kinerja
keuangan perusahaan
Akan
di nilai melalui analisis rasio keuangan oleh para investor dan lembaga
perbankan sebagai kreditor .paarnya evaluasinya dasarnya evaluasi yang
digunakan dalam penilaian kinerja keuangan adalah memanfaatkan alat analisis
rasio keuangan sebelum memberika kredit .Hasil penelitian menunjukkan rasio
keuangan yang digunakan dalam paraktik mencakup rasio likiditas ,aktivitas,laverage,dan
provitabilitas .
Jenis-jenis Analisis rasio keuangan
1.Rasio
likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuaan perusahaan dalam melunasi
sejumlah utang jangka pendek, umumnya kurang dari satu tahun. Dimensi rasio
likuiditas mencangkup current rasio, quick rasio, cash rasio, dan net working
capital to total asets rasio. Dimensi rasio likuiditas tersebut mencerminkan
ukuran-ukuran kinerja manajemen ditinjau dari sejauh mana manajemen mampu
mengelola modal kerja yang di danai dari utang lancar dan saldo kas
perusahaan.Ukuran rasio likuiditas ada tiga alat ukur :
a.
Current Ratio
adalah
rasio yang membandingkan antara aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dengan
hutang jangka pendek .Aktiva lancar disini meliputi kas,piutang dagang,efek,persediaan,dan
aktiva lancar lainya .Sedangkan hutang jangka pendek meliputi hutang dagang
,hutang wesel,hutang bank,hutang gaji.hutang lainya yang segera harus di bayar.Rumusnya
:
Current
ratio =aktiva lancar
|
Dari contoh laporan keuangan di depan bisa kita hitung besarnya
current ratio sebagai berikut :
Current ratio =
…………………………………………..
Dari perhitungan tersebut
bisa kita simpulkan bahwa setiap
Rp 1,- huang lancar di jamin dengan Rp2,30 aktiva lancar .Semangkin
tinggi current ratio semangkin besar kemampuna perusahaan untuk melunasi hutang-hutangnya .
b.Quick Ratio atau Acid test Ratio
Quick ratio merupakan rasio antara aktiva lancar sesudah di kurangi persediaan dengan hutang lancar.Rasio
ini menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepat yang bisa di gunakan
untuk melunasi hutang lancar ,sebab untuk menjadi uang tunai (kas) memerlukan
dua lagkah yakni menjadi piutang terlebih dahulu sebelum menjadi kas.formulasi
untuk menghitung Quick ratio adalah
|
Dari contoh laporan keuangan tersebut bisa kita hitung besarnya
quick ratio sebagai berikut :
…………………………………………………………..
Dari perhitingan tersebut bisa di simpulkan bahwa setiap Rp 1,-
hutang lancar di jamin dengan 1,30 aktiva lancar yang paling lancar
c.Cash ratio
Cash ratio adalah rasio yang membandingkan
antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan hutang
lancar .aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas adalah efek atau surat
berharga .Dengan demikian rumus untuk menghitung cash ratio adalah sebagai
berikut :
|
Evans
(2000) menyatakan bahwa rasio likuiditas
menjelaskan mengenai kesanggupan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek.
Tingkat lkiuiditas yang tinggi menunjukan kemampuan melunasi utang jangka
pendek semakin tinggi pula. Current rasio dapat diukur menggunakan aktiva
lancar mencangkup kas,
piutang,surat-surat berharga jangka pendek, persediaan, dan persekot. Adapun
yang terrmasuk utang lancar adalah utang dagang, utang wesel, utang gaji, utang
pajak, utang obligasi jangka panjang yang sudah jatuh tempo, dan utang gaji.
Dalam memahami rasio likuiditas aantarkomponen aktiva lancar dan utang lancar
tidak bisa dilepaspisahkan. Oleh karena itu, dibutuhkan tidak hanya current
rasio, tetapi dibutuhkan rasio likuiditas lainya.
2.Rasio
aktivitas adalah rasio keuangan perusahaan yang mencerminkan perputaran aktiva
mulai dari kas dibelikan persediaan, untuk perusahaan manufaktur persediaan
tersebut diolah sebagai bahan baku sampai menjadi produk jadi kemudian dijual
baik secara kredit
maupun tunai yang pada akhirnya kembali menjadi kas
lagi. Perputaran tersebut mencerminkan aktivitas perusahaan. Dengan demikian,
rasio aktivitas dapat diukur menggunakan tingkat perputaran aktiva perusahaan,
baik secara persial maupun secara total. Rasio aktivitas ini dapat dijadikan
indicator kinerja manajemen yang menjelaskan tentang sejauh mana efisiensi dan
efektivas kegiatan operasi perusahaan yang dilakukan oleh manajemen.Rasio
aktifitas meliputi perputaran persediaan ,piutang ,aktiva ,dan aktiva tetap.
a.perputaran persediaan
persediaan merupakan komponen utama
dari barang yang di jual ,oleh karena itu semangkin tinggi persediaan berputar
semangkin efektif perusahaan dalam mengelola persediaan .rumusnya :
perputaran
persediaan =Harga Pokok
Penjualan….....
|
Dari
cotoh laporan keuangan tersebut bisa kita hitung besarnya perputaran persediaan
sebagai berikut :
………………………………………….
b.perputaran piutang
perputaran piutang atau receivable
turnover merupakan ukuran efektivitas pengelolaan piutang .Semangkin cepat perputaran
piutang ,semangkin efektif perusahaan dalam megelola perusahaannya .piutang
berkaitan dengan penjualan kredit .rumusnya:
Perputaran
piutang = penjualan kredit …………..
|
Untuk
menghitung rata-rata piutang adalah piutang awal tahun di tambah piutang akhir
tahun di bagi dua .
Rata-rata piutang =50.000.000 +
40.000.000 =45.000.000………………………..
Dengan
demikian besarnya perputaran piutang adalah debagai berikut :
Perputaran piutang =600.000
c. perputaran aktiva tetap
perputaran aktiva tetap adalah fixed
assets turnover merupakan perbandingan antara penjualan dengan total aktiva
tetap yang dimiliki peruahaan .Rasio ini di gunakan untuk mengukur efektivitas
penggunaan aktiva tetap dalam mendapatkan penghasilan .
Perputaran
aktiva tetap = penjualan …………….
|
Dengan
laporan keuangan yang ada pada contoh di atas dapat di hitung besarnya
perputaran aktiva tetap sebgai berikut :
Perputaran aktiva tetap =
600.000.000 = 2,3 kali
d.perputaran aktiva
seperti halnya perputaran akttiva tetap
,perputaran aktiva merupakan ukuran efektivitas pemanfaatan aktiva dalam
menghasilkan penjualan .semagkin besar perputaran aktiva semangkin efektif
perusahaan mengelola aktivanya .
Perpuran
aktiva =penjualan …………………
|
Sebagai
contoh current ratio 200% yang bisa di artikan perbandingan aktiva lancar di
bandingkan utang lancar adalah 2:1 ,artinya Rp 2 aktiva lancar untuk menjamin
Rp 1 utang lancar .kondisi ini tidak serta merta dapat menyimpulkan bahwa
likuiditas perusahaan sudah dalam keadaan likuid jika salah satu komponen elmen
modal kerja menumpuk atau tidak seimbang .Misalnya,menumpuk di piutang
persediaan atau pun menumpuk di kas ,yang dapat menganggu jalannya aktivitas
modal kerja .Keterkaitan antara elmen laporan keuangan ini dapat di sebut sebagai
analisis vertikal
Gambar 8.2
Likuiditas dan Dimensi-dimensi likuiditas
Berkaitan
dengan analisis likuiditas perusahaan dapat di tinjau melaui rasio aktivitas
yang relavan dengan kerangka konsep likuiditas ,yaitu dengan perputaran
persediaan ,dan perputaran piutang untuk mengetahui sejauh mana efektivitas
peputaran modal yang terinvestasi dalam aktiva lancar . berdasarkan tingkat aktivitas modal kerja
akan dapatdi ketahui komposisi elmen-elmen aktiva lancar yag efektif dan
efesien .
3.Analisis
profitabilitas perusahaan ,analisis protabilitas ini menggambarkan kinerja
fundamental perusahaan di tinjau dari tingkat efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan dalam memperoleh laba
.konsep profitabilitas dalam teori keuangan sering di gunakan sebagai indicator
kinerja fundamental pperusahaan mewakili kinerja manajemen keuangan .jadi,
secara konsep dapat di simpulkan bahwa kinerja fundamental perusahaan yang
diproksikan melaui dimensi profitabilittas perusahaan memiliki hubungan
kausalitas terhadap nilai perusahaan melai indicator harga saham dan struktur
modal perusahaan berkenaan dengan besarnya komposisi utang perusahaan .
Kebijakan
pendanaan perusahaan sangat dipengaruhi
oleh preferensi manjemen tentang sejauh mana penguasaan pengetahuan mananjem
dalam menentukan struktur modal
Optimal
.
4.Rasio
laverage adalah perusahaan dapat melakukan utang ,khususnya utang jangka
panjang .menunjukkan seberapa besar ndustry memiliki kebutuhan dana perusahaan
dibelajai oleh hutang .Apabila
perusahaan tidak mempunyai laverage atau laverage faktornya = 0 artinya
perusahaan dalam beroperasi sepenuhnya menggunakan modal sensiri tanpa
menggunakan hutang .Semangkin rendah laverage faktor ,perusahaan mempunyai
risiko yang kecil bila kondisi ekonomi merosot.Penggunaan dana hutang bagi
perusahaan tersebut mempunyai tiga dimensi (1)pemberi kredit akan menitik
beratkan pada besanya jaminan atas kredit yang di berikan (2),Dengan
menggunakan dana hutang ,maka apabila perusahaan mendapatkan keuntungan yang
lebih besar dari beban tetapnya maka pemilik perusahaaan keuntungannya akan
meningkat .
(3) Dengan
penggunaan hutang pemilik mendapatkan dana tanpa pengendalian pada perusahaanya
.Semangkin besar tingkat leverage perusahaan,akan semangkin besar risiko bisnis
yang di hadapi terutama apabila kondisi perekonomian memburuk
Ada lima rasio leverage yang bisa di
manfaatkan oleh perusahaan yakni sebagai berikut :
- Total debt to Total asset Ratio
Rasio
total hutang dengan total aktiva yang biasa di sebut rasio hutang (debt
ratio),mengukur porsentase besarnya dana yang di berasal dari hutang .yang di
maksud dengan hutang adalah semua hutang
yang dimiliki oleh perusahaan baik yang berjangka pendek maupun panjang
.Kreditor lebih menyukai debt ratio yang rendah sebab tingkat keamanan dananya
menjadi semangkin baik.Untuk mengukur besarnya debt ratio bisa di hitung dengan
rumus :
Debt
Ratio =total Hutang x
|
Dari
contoh laporan keuangan di depanbisa kita hitung besarnya debt ratio sebagi
berikut :
Debt
Ratio =200.000.000 X100% = 50%.....................................
Artinya
aktiva perusahaan 50% di belanjai dengan hutang .Semankin tinggi debt ratio ini
menunjukkan perusahaan semangkin berisiko .Semangkin berisiko ,kreditor meminta
imbalan semangkin tinnggi .
- Debt to Equity Ratio
Rasio
hutang dengan modal sendiri (debt to equity ratio)merupakan imbangan antara
hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri .Semangkin tinggi rasio
ini berarti mmodal sendiri semangkin sedikit di bandingkan dengan hutangnya
.Bagi perusahaan,sebaiknya besarnya hutang tidak boleh melebihi modal sendiri
agar beban tetapnya tidak terlalu tinggi,rumusnya :
Debt
to equity Ratio = Total hutang X100%
|
Dari
contoh laporan keungan di depan bisa kita hitung besarnya debt to equity ratio
sebagai berikut :
……………………………………………………………………………………….
Dari
perhitungan tersebut dapat di peroleh angka debt to equity 100% ,bearti
perusahaan mempunyai sumber dana yang sebanding antara modal sendiri dengan
hutang.
c.Time
Intrest Earned ratio
yang
sering di sebut sebagai converage ratio merupakan rasio antara laba sebelum
bunga dan pajak dengan beban bunga .Rasio ini
mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya berupa bunga dengan laba yang di
perolehnya ,atau mengukur berapa kali besarnya laba bisa menutup beban bunganya
.Rumus yang di gunakan adalah
Time
intrest earned ratio =laba sebelum bunga & pajak
|
Dari
contoh laporan keuangan tersebut kita hitung besarnya time intrest earned ratio
sebagai berikut :
Time intrest earned ratio =51.000.000
= 3,6 kali
Dengan
time intrest earned ratio sebesar 3,6 kali,berarti keuntungan perusahaan hnaya
bisa menutup beban bunga 3,6 kalinya.oleh karena itu kondisi perusahaan kurang
baik.
d.Fixed
charge Converage ratio
rasio
ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menutup beban tetapnya termasuk
pembayaran deviden saham prefen ,bunga, angsuran pinjaman ,dan sewa.Karena
mungkin saja peruahaan
menggunakan aktiva tetap dengan cara
leasing sehingga harus membayar angsuran tertentu .rumusnya :
Fixsed
charge converage ratio = EBIT +Bunga +Angsuran lease
………………………………………………………………………………………………………………………………
|
Dari
contoh laporan keuangan di depan bisa kita hitung besarnya fixed charge
coverage ratio sebagai berikut
…………………………………………………………………………………………………………………
e.Debt
Service Ratio
merupakan
kemampuan peruahaan dala memenuhi beban tetapnya termasuk angsuran pokok
pinjaman .dengan rumus :
|
5.Rasio penilian
Rasio penilian merupakan
suatu rasio untuk megukur kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai pada masyarakat
(investor) atau pada para pemegang saham .Rasio ini memberikan informasi
seberapa besar masyrakat menghargai perusahaan ,sehingga mereka mau membeli
saham perusahaan dengan harga yang lebih tinggi di banding dengan nilai saham
.Rasio ini terdiri dari :
a.Price Earning
Ratio (PER)
Rasio ini megukur
seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan
yang akan di peroleh oleh para pegang saham .
PER
= Harga Pasar Saham…………………….
|
b.Market to Book
Value Ratio
Rasio ini untuk
mengetahui seberapa besar harga saham yang ada di pasar di bandingkan dengan
nilai buku sahamnya .Semangkin tinggi rasio ini menunjukkan perusahaan
semangkin di percaya ,artinya nilai perusahaan semangkin tinggi .
MBV
=Harga Pasar Saham …………
|
ANALISIS
SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
A.PENTINGNYA
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
Laporan keuangan yang di
hasilkan oleh perusahaan dari tahun ke
tahun bisa di manfaatkan untuk mengetahui aliran dana yakni darimana dana di
peroleh dan untuk apa dana tersebut di gunakan .apabila kita membandingkan
laporan keuangan dari dua tahun yang
berurutan ,maka kita akan suka mendeteksi aliran dana tersebut .Analisis
terhadap aliran dana tersebut sering di sebut sebagai analisis sumber dan pengguanaan dana .Dengan demikian tujuan
analisis sumber dan penggunaan dana
adalah untuk mengetahui bagaimana dana di gunakan dan bagaimana dana tersebut
di belanjai ,Hasil dari analisis sumber dan penggunaaan dana di sebut sebagai laporan sumber dan pengguanan dana
Untuk menyusun
laporan sumber dan pengembangan dana ,langkah pertama yang harus di lakukan
adalah membuat laporan perubahan neraca yang di susun dari neraca dua tahun yang
berurutan .Laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing elmen neraca
dari neraca awal menjadi neraca akhir .perubahan masing-masing elmen tersebut
perlu di lakukan analisis ,yakni elmen-elmen yang memperkecil dana ,sehingga
akan menggambarkan sumber dan penggunaan dana .Elmen yang memperbesar dana akan
menjadi sumber dana dan elmen yang meperkecil dana akan menjadi penggunaan dana
.
B.DANA DALAM ARTI KAS
Dana yang akan di analisis nantinya bisa dalam pengertian kas
,artiinya setiap ada perubahan elmen yang ada pada laporam keuangan akan menambah
atau mengurangi kas .Oleh karena itu laporannya di sebut sebagai laporan sumber
dan penggunaan kas .Untuk menyusun laporan sumber dan pengguanaan dana dalam
arti kas langkah-langkahnya sebagai berikut :
a.menyusun laporan
perubahan neraca ,dan memisahakan elmen yang memperbesar kas
dan elmen yang memperkecil kas
b.mengelompokkan
elmen –elmen yang ada dalam laporan rugii –laba yang memperbesar dan
memperkecil kas
c.menyusun laporan
sumber dan penggunaaan kas ,dengan mengadakan konsolidasi semua informasi yang memperbesar dan
memperkecil kas.
Dari laporan perubahan neraca dan laporan rugi-laba ,elemem-elmen
yang memperbesar kas adalah sebagai berikut :
1.Berkurangnya aktiva lancar
Apabila aktiva
lancar berkurang akan memperbesar jumlah kas .Berkurangnya piutang berarti ada
piutang yang telah di bayar sehingga kas bertambah .apabila persediaan berkurang bearti ada persediaaan yang
terjual ,sehingga kas bertambah .Demikian pula dengan
surat berharga (efek) berkurang berarti ada efek terjual yang tentu saja akan menambah kas .dengan demikian setiap ada
pengurangan aktiva lancar akan memperbesar
kas.
2.Berkurangnya aktiva tetap
Demikian pula
dengan berkurangnya aktiva tetap ,akan memperbesar kas .misalnya kendaraan berkurang berarti ada kendaraan
yang di jual ,dan hasil dari penjualannya akan
memperbesar kas .mesin berkurang ada sebagian mesin yang di jual akan menambah kas.
3.Bertambahnya hutang
Perusahaan
menambah hutang tujuannya adalah untuk memperbesar kas ,sehingga apabila ada penambahan hutang baik yang
berjangka pendek maupun berjangka panjang
akan menambah kas.misalnya ada hutang dagang bertambah berarti ada tambahan kas masuk ,hutang bank
bertambah berarti perusahaan menerima tambahan hutang
dan tentunya kas akan bertambah .
4.Bertambahnya modal
Apabila pemilik
perusahaan menambahkan atau memperbesar modalnya ,maka akan ada penerimaan oleh perusahaan ,sehingga kas
akan bertambah.
5.Adanya laba operasi
Laba yang di
dapatkan oleh perusahaan merupakan aliran kas masuk bagi perusahaan ,terutama laba yang tidak di bagi kepada
pemegang saham sebagai devide.Dengan demikian
kas akan bertambah
6.Penyusutan
Penyusutan
merupakan biaya non kas berupa penyisihan dana untuk cadangan pembelian aktiva
tetap .dana ini bisa di mafaatkan sebagai sumber dana .
Sedangakan elmen-elmen dari neraca dan laporan rugi laba yang memperkecil
kas adalah :
1.Bertambahnya aktiva lancar
Kas akan berkurang
bila ada penambahan aktiva lancar ,misalnya persediaan bertambah berarti perlu uang untuk membeli
persediaan ,sehingga kas berkurang .piutang bertambah
perlu kas untuk menambah investasi pada piutang,efek bertambah berarti ada pembelian efek yang memerlukan uang
kas.
2.Bertambahnya aktiva tetap
Demikian pula
dengan ada tambahan aktiva tetap berarti ada pembelian aktiva tetap pembelian aktiva tetap memerlukan kas ,maka
uang kas akan berkurang akibat penambahan
aktiva tetap tersebut .
3.Berkurangnyya semua hutang
Apabila hutang
baik jangka pendek maupun jangka panjang berkurang berarti ada sebgaian hutang yang di bayar .untuk
membayar hutang di perlukan uang kas ,sehingga kas
menjadi berkurang.
4.Berkurangnya modal
Apabila modal
berkurang berarti pemilik mengambil dana dari perusahaan ,sehingga kas menjadi berkurang .
5.Rugi Operasi
Apabila perusahaan
memperoleh laba akan menambah kas,tetapi bila perusahaan rugi maka kerugian tersebut akan di tutup dengan kas
.sehingga memperkecil kas.
6. pembayaran
dividen
Dividen yang di
bayarkan kepada pemilik membutuhkan uang tunai ,sehingga pembayaran deviden tersebut akan
memperkecil kas .
C.DANA DALAM ARTI MODAL KERJA
Pada laporan sumber dan
penggunaan dana dalam arti kas ,maka setiap ada penambahan dana atau pengurangan
dana akan menambah atau mengurangi kas ,sedangkan dalam arti modal kerja setiap
ada penambahan dana akan menambah modal kerja ,demikian juga bila ada
penggunaan di anggap akan mengurangi modal kerja .
Modal kerja dalam
hal ini merupakan modal kerja neto yaitu sellisih antara aktiva lancar dengan
hutang lancarnya.karena modal kerja yang di gunakan modal kerja neto ,maka
perubahan elmen-elmen modal kerja tidak akan mempengaruhi besarnya modal kerja
.Hal ini biisa di jelaskan sebagai berikut :
Aktiva lancar Hutang
Lancar
Kas Rp
500.000 Hutang Dagang Rp 800.000
Piutang Dagang Rp 700.000 Hutang Wesel Rp 500.000
Persediaan Rp
1.300.000 Rp
1.300.000
Rp
2.500.000 MODAL KERJA Rp
1.200.000
Dengan demikian dari
contoh di atas besarnya modal kerja adalah Rp 2.500.000,--Rp 1.300.000,- =
1.200.000 ,-,Misalnya da hutang dagang di bayar Rp 300.000 ,-akibatnya hutang
dagang menjadi Rp 500.000,-dan kas mnenjadi Rp 200.000,-karena untuk membayar
dagang ,maka modal kerjanya menjadi :
Aktiva lancar
Hutang Lancar
Kas Rp
200.000 Hutang Dagang Rp 500.000
Piutang Dagang Rp
700.000 Hutang wesel Rp
500.000
Persediaan Rp
1.300.000 Rp 1.000.000
Rp
2.200.000 MODAL KERJA Rp
1.200.000
Dari perhitungan
tersebut Nampak modal kerja tidak berubah kerena adanya perubahan elmen modal
kerja ,demikian seterusnya selama elmen modal kerja yang berubah ,maka tidak
akan merubah besarnya modal kerja .Oleh karena itu yang memperbesar dan
memperkecil modal kerja bukan berasal dari elmen modal kerja .
Adapun yang
mempengaruhi besar – kecilnya modal kerja antara lain sebagai berikut :
Yang memperbesar mdal kerja :
§ Berkurangnya
aktiva tetap
§ Berkurangnya
aktiva jangka panjang
§ Bertambahnya
modal
§ Laba
operasi,dan
§ Penyusutan
Yang
memperkecil modal kerja :
v Bertambahnya
aktiva tetap
v Berkurangnya
hutang jangka panjang
v Berkurangnya
modal
v Rugi
operasi
v Pembayaran
dividen
Untuk
menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja ,maka langkah – langkahnya
adalah :
a.Menyusun
laporan perubahan modal kerja.laporan ini di susun dengan dua titik waktu,dan
di gunakan untuk mengetahui berapa besar perubahan modal kerja
b.
Mengelompokkan elmen-elmen neraca dan laporan rugi laba yang memperbesar dan
memperkecil modal kerja .
c.
Menyusun laporan sumber dan penggunaan dana dengan mengkosolidasikan
perubahan-perubahan yang ada .
Membuat laporan Perubahan Modal Kerja
|
31-12-1998
|
31-12-1999
|
Perubahan sumber
|
Perubahan penggunaan
|
Kas
Efek
Piutang
Dagang
Persediaan
Barang
Total Aktiva Lancar
Hutang
dagang
Hutang
Wesel
Total Hutang Lancar
Bertambahnya
Modal kerja
|
15.000
17.500
30.000
55.000
117.500
37.000
25.000
62.500
|
17.500
12.500
25.000
65.000
120.000
25.000
30.000
55.000
|
-
5.000
5.000
-
-
5.000
15.000
10.000
|
2.500
-
-
10.000
12.500
-
25.000
-
|
|
|
|
25.000
|
25.000
|
Dari
tabel tersebut ternyata ada perubahan modal kerja sebesar Rp
10.000.000,-sebagai penggunaan ,artinya ada tambahan moal kerja .selanjutnya di
buat laporan sumber dan penggunaann modal kerja
Laporan Sumber dan Penggunaan Modal kerja
31 Desember 1998-1999(000)
Sumber
–sumber
|
Jumlah
|
Penggunaan
|
Jumlah
|
Laba
Operasi
Penyusutan
Bertambahnya
obligasi
|
37.500
12.500
37.500
|
Pembayaran
dividen
Bertambahnya
mesin
Bertambahnya
tanah
Bertambahnya
modal kerja
|
17.500
25.000
35.000
10.000
|
|
87.500
|
|
87.500
|
Dari
laporan sumber dan penggunaan modal kerja tersebut bisa di interprestasikan bahwa
tahun 1999 perusahaan telah meengadakan perluasan usaha dengan membeli
mesin,tanah,dan menambah modal kerjanya.Sumber dana untuk memenuhi perluasan
tersebut berasal dari laba ,penyusutan dan mengeluarkan surat obligasi.
0 comments:
Post a Comment